Dewan Pendidikan resmi dikukuhkan. Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie kukuhkan Dewan Pendidikan Kota Tangsel Periode 2022-2027, 16 Desember 2022, Sollmarina, Serpong.
Pengukuhan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Keputusan Wali Kota Tangsel Nomor: 420/Kep.277-Huk/2022 tentang Dewan Pendidikan Kota Tangerang Selatan periode 2022-2027 tertanggal 18 Agustus 2022.
Sebelas orang pengurus Dewan Pendidikan Kota Tangerang Selatan yaitu H. Maman Saifurahman sebagai Ketua DP (Dewan Pendidikan) Kota Tangsel, Ahmad Ghozali (Sekretaris), dan Erfi Fitri Susasi (Bendahara).
Selanjutnya, Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal diisi Ratu Linda Martina Andryani (Ketua Bidang) dan Dedi (Kepala Bidang PTK) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel.
Sedangkan, Bidang Penelitian dan Pengembangan dimandatkan kepada Wahyudi dan Maya Yunus; serta Bidang Humas dan Kerjasama Antar Lembaga dipercayakan kepada Mohamad Muksin dan Mathodah S dari Anggota Komisi II pada DPRD Kota Tangsel.
Ke-11 Pengurus Dewan Pendidikan Kota Tangerang Selatan tersebut merupakan hasil akhir seleksi dari 25 Calon Anggota DP yang sudah dilaksanakan sebenarnya, dengan berbagai latar belakang, yakni H Maman Syaifurahman dari organisasi profesi, Ratu Linda Martina Andryani dari pakar Pendidikan, Eko Pranato dari penyelenggara pendidikan, Erfi Fitri Susasi dari organisasi profesi, Maya Yunus pakar Pendidikan, Wahyudi dari pakar Pendidikan, Ahmad Ghozali dari organisasi profesi, dan Mohamad Muksin yang juga dari organisasi profesi.
Secara umum, Dewan pendidikan memiliki tugas pokok menghimpun, menganalisis, dan memberikan rekomondasi kepada menteri, gubernur, bupati/wali kota terhadap keluhan, saran, kritik, dan aspirasi masyarakat terhadap pendidikan.
Disampaikan Benyamin bahwa dengan dikukuhkannya Dewan Pendidikan Kota Tangsel, ia meyakini akan memberikan dampak untuk kemajuan dalam hal pendidikan di Tangerang Selatan.
"Saya punya optimisme, karena personil dewan pendidikan ini diisi oleh tokoh pendidikan dengan latar belakang yang beragam, ada praktisi, aktivis pendidikan, pakar pendidikan, dosen, kemenag, komisi II DPRD," ujarnya.
